Tuesday, February 12, 2008

Masakan Arab atau India?

Siapa sih yang ngga kenal Samosa, Kari, Naan, Roti Canai, Roti Mariyam, Martabak dan makanan-makanan sarat rempah yang identik dengan fusion India?
Lucunya banyak makanan tersebut justru populer di kalangan kampung arab di Indonesia, bahkan diperkenalkan dan dikembangkan oleh para keturunan Arab.
Jadi sebenernya itu makanan Arab atau India?

Sedikit mengulas kisah sejarah, kita akan mengetahui bagaimana makanan fusion india-arab tersebut memperkaya khasanah kuliner negeri yang indah ini. Yuk kita berpetualang ke masa lalu :)

Dalam berbagai sejarah kuliner di belahan dunia manapun, kolonialisme, penjelajahan dan arus perdagangan memegang peranan yang sangat besar dalam pertukaran budaya termasuk pertukaran kuliner. Penjelajahan Marcopolo mencapai Cina, menyerap budaya makan mi dan membawanya ke Italia untuk menjadi spaghetti. Belanda yang menjajah Indonesia membawa pengaruh kuliner berupa bistik sampai budaya makan ala Rijstaffel.

Tahun 1600'an, dunia perdagangan telah menghantarkan para pedagang dari Gujarat (India) masuk ke negara kita. Sebenernya mereka bukan orang Gujarat aseli, mereka orang2 asli daerah Jazirah Arab yang berlayar untuk berdagang dan menyebarkan Islam. Dalam pelayarannya mereka sempat singgah dan menetap di Gujarat untuk beberapa lama (sekaligus menyerap kebudayaan termasuk kuliner), lalu sebagian tinggal disana dan sebagian melanjutkan pelayarannya hingga masuk ke Indonesia.
Tempat pertama di Indonesia yang mereka singgahi tentu saja Aceh sebagai titik tranfer pelayaran Asia Tenggara. Di Aceh mereka juga sempat tinggal beberapa lama, berdagang dan menyebarkan Islam, sebagian tinggal di Aceh dan sebagian lagi melanjutkan pelayaran menyusuri pesisir Sumatera Barat, terus ke Jawa.

Menyimak jalur pelayaran mereka, sangat menjelaskan mengapa kuliner peranakan Arab di Indonesia bukan lagi kuliner asli Arab, tetapi sudah berupa fusion Arab-India. Penggunaan rempah khas India seperti Kapulaga, Jintan, Adas sampai Kunyit merupakan bukti tak terbantahkan akan pengaruh India dalam kuliner Arab yang diinfuskan ke Indonesia. Masakan-masakan kari, gulai, snack, rerotian dan lainnya buatan para orang Arab umumnya di Indonesia lebih mirip versi India daripada asli Arab sendiri. Padahal... mereka bener2 keturunan Arab, bukan keturunan India.
Juga menjelaskan mengapa masakan fusion "Arab-India" lebih populer di Aceh, pesisir barat Sumatera & pesisir utara Jawa (sesuai jalur pelayaran mereka) dibanding wilayah2 lain di Indonesia.

Hmmmm..... transformasi budaya selalu menarik bukan? Di jaman serba internet gini, siapapun bisa menciptakan fusion style-nya sendiri cukup hanya dengan browsing resep khas negara lain tanpa perlu susah-susah berlayar mengarungi laut, apalagi di musim hujan dan angin kencang seperti sekarang, hahahaha...
Thanx to The Explorers, The Messengers, The Traders and... The Colonials? Uhmmm... well, thanx for the great culinary culture infusions they had brought to us ;)

1 comment:

infogue said...

artikel anda sangat menarik dan berguna, artikel anda:
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/makanan_minuman/masakan_arab_atau_india_/

anda bisa promosikan artikel anda di infoGue.com yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!